Lagi, Alumni PBI Lulus Seleksi Beasiswa LPDP di Monash University, Australia

  • 01 Agustus 2021
  • 10:45 WITA
  • Administrator
  • Berita

Salah seorang alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Sudarsono, lulus seleksi sebagai penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik  Indonesia di Monash University, Australia, Program Studi Teaching English for Speaker of Other Language (TESOL).

Alumni PBI tahun 2018 ini mulai tertarik untuk mendaftar beasiswa sejak semester akhir. Karena sadar bahwa prestasi akademiknya tidak cukup memuaskan untuk daftar beasiswa, ia mulai mencari aktivitas ekstrakurikuler yang bisa menunjang kekurangan tersebut, yakni dengan melamar kerja sebelum lulus kuliah, aktif di organisasi-organisasi sosial, terutama volunteering, fokus persiapan IELTS dengan mencari mentor dari senior-senior di PBI serta mengikuti tes IELTS setelah sarjana.

Setelah memiliki sertifikat IELTS, Presiden IELTS Republic Community tahun 2018 ini mulai mendaftar beberapa beasiswa, seperti Australia Awards Scholarship (AAS), Chevening, LPDP hingga beasiswa yang ditawarkan oleh universitas meski semuanya gagal di tahap administrasi.

Setelah dua tahun selalu gagal, yakni pada 2019 dan 2020, di awal 2021 ini ia kembali menyiapkan berkas dan essay semua beasiswa yang akan ia daftari meskipun pengumuman pendaftaran beasiswa tersebut belum dibuka dengan pertimbangan bahwa setiap tahun, perkiraan waktu buka pendaftaran beasiswa hampir sama. Jadi ketika beasiswa tersebut buka, ia sisa mencari mentor yang berasal dari penerima beasiswa tersebut di periode-periode sebelumnya untuk memberikan masukan terkait essay yang telah ia buat.

Kepala Lembaga Pengembangan Bahasa Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) AL-ITTIHAD Bima ini juga memberikan tips bagi yang ingin mendaftaran beasiswa pascasarjana luar negeri, yakni:

1. Persiapkan semua persyaratan lebih awal, seperti TOEFL/IELTS karena rentang waktu utk dapat sertifikat tersebut cukup lama.

2.  Persiapkan essay sebelum beasiswa dibuka karena waktu yang tersedia untuk mempersiapkan berkas saat beasiswa terbuka sangat singkat, yakni 1-2 bulan dan dari tahun ke tahun, tema essay yang dipersyaratkan tidak banyak berubah.

3. Perhatikan panduan beasiswanya. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari kesalahan saat mendaftar.

4. Cari mentor. Mentor sangat penting untuk persiapan karena biasanya ada saja kesalahan atau kekurangan yang tidak sadari sehingga masukan dari orang lain sangat penting. Mentor tidak harus berbayar. Kita bisa meminta bantuan senior, atau penerima beasiswa tersebut, baik yang dikenal maupun tidak.

5. Jangan tunggu saat-saat terakhir untuk mengirimkan berkas untuk menghindari hal-hal teknis yang mungkin terjadi.

6. Selalu minta doa dan dukungan dari orang tua dan keluarga untuk menguatkan mental.

 

Penulis: Multazam Abubakar