Belajar Bahasa Inggris dengan Menonton Film “Akeela and The Bee”

  • 04 Mei 2023
  • 10:04 WITA
  • Administrator
  • Berita

Belajar bahasa Inggris sangat mudah bagi pemula karena Anda dapat menemukannya kapan saja dan di mana saja. Misalnya, bahasa Inggris ada di sekitar kita, seperti di Film, Musik, Buku dan lain sebagainya. Salah satu cara pemula belajar bahasa Inggris adalah dengan menonton berbagai film berbahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris dengan menonton film sangat mudah! 

Cara Belajar Bahasa Inggris dari Menonton Film

Jika kamu kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris dari menonton Film, kamu dapat mengikuti tips & trik ini :  

1.      Kamu dapat menggunakan bantuan Subtitle Bahasa Inggris agar kamu dapat lebih mengerti apa yang dikatakan oleh karakter di film yang kamu tonton.

2.      Kamu dapat mengambil waktu sebentar, untuk menulis kosakata yang diucapkan oleh sang karakter agar kamu dapat mempelajarinya dengan lebih dalam seperti mencari tahu artinya.

3.      Kamu dapat mengikuti cara berbicara si karakter, dengan mengulang kalimat yang keluar dari mulut sang karakter di film. Hal ini dapat membantu kamu meningkatkan skill Conversation .

Apakah bisa belajar bahasa Inggris dari film?

Jawabannya sangat bisa! Karena Salah satu metode terbaik untuk belajar bahasa Inggris adalah melalui film. Dengan menonton film untuk belajar bahasa Inggris, dijamin Skill - Skill Basic kamu tanpa disadari akan meningkat! Kamu hanya tinggal memperbanyak menonton film Bahasa Inggris. Bukan hanya karena film banyak mengajarkan kosakata dan kalimat yang dipakai sehari-hari oleh penutur asli, tetapi juga kita bisa mempelajari logat dan intonasi penutur asli yang tidak bisa kita pelajari di buku. Untuk menantang diri kamu, kamu dapat mencoba menonton film Bahasa Inggris tanpa menggunakan Subtitle.

Berikut ini salah satu film yang cocok jika kamu ingin belajar bahasa Inggris aksen British (British English): Akeelah and the Bee

Kisah ini tentang seorang gadis bernama Akela Anderson. Akela adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Dia berumur 11 tahun dan ayahnya meninggal ketika Akela masih balita. Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja keras dan mengurus anak – anaknya. Beliau begitu ketat terhadapnya,  namun tidak pernah mendengarkan keluh kesah anaknya. Hal ini kerap membuat Akeelah resah.  

Di sekolahnya. Akela adalah murid yang cerdas. Namun karena lingkungan sekolah yang tidak begitu baik, ia memiliki kebiasaan membolos. Statusnya yang tergolong bijak membuat teman - temannya memanfaatkannya. Hal ini membuat Akela tidak senang meskipun dia adalah anak yang pintar sekolah. Suatu hari, kepala sekolah Akeelah mengundangnya untuk mengikuti lomba mengeja bahasa Inggris. Nyatanya, Akeelah tak peduli dengan persaingan. Namun, dengan bujukan kepala sekolah, Akela akhirnya setuju untuk mengikuti audisi kompetisi tersebut.

Kepala sekolah sebelumnya telah memperkenalkan Akeelah pada Dr. Larrabee. Ia tentu mengetahui bakat Akela, namun Akela tidak terlalu tertarik dengan kompetisi tersebut. Pada kompetisi tingkat kabupaten, ia lolos audisi 10 besar. Dia bertemu dengan Javier dan Dylan, dua anak dari sekolah swasta yang juga lolos 10 besar. Javier dan Dylan telah berpengalaman mengikuti kontes ini. Bahkan Dylan sudah dua kali menjadi juara 2 Spelling Bee. Namun berbeda dengan anak lainnya, Dylan dituntut oleh orang tuanya untuk menang. Dylan memiliki sifat angkuh yang membuat Akela ragu untuk berteman dengannya. Akhirnya, Akela berteman baik dengan Javier, seorang anak yang ramah dan suka membantu Akela.

Pada babak penyisihan tiga besar, karena bimbingan Dr.Larabee selama beberapa bulan, Akeelah mampu lolos di tingkat distrik. Ia menjadi terkenal di kotanya. Ibu, keluarga, dan semua warga kulit hitam turut bangga akan kemampuan Akelah. Semua keadaan tersebut membuat Akeelah semakin bersemangat. Namun, Dr.Larabee tidak mau mengajar Akeelah lagi. Beliau hanya memberi Akeelah 5000 kata yang harus dia pelajari untuk diejanya sendiri. Akeelah begitu sedih dan hampir putus asa. Namun semua orang disekitarnya menawarkan diri untuk membantunya belajar.

Ketika perlombaan di Los Angles dimulai, Akeelah, Javier, dan Dylan berangkat ke sana bersama wali mereka masing-masing. Di babak terakhir, tinggal tersisa Akeelah dan Dylan. Dylan terlihat gugup ketika ayahnya menatap dengan wajah geram. Akeelah pun menyadarinya, bahwa ayah Dylan sangat berambisi untuk kemenangan putranya. Mereka akhirnya saling mendukung untuk kemenangan mereka berdua. Akhirnya, Akeelah dan Dylan sama-sama menjadi pemenang dalam spelling bee di tahun itu.

Film ini sangat mendidik. Banyak pesan moral yang kita dapat dari film ini. Tekad Akeelah untuk menjuarai lomba mengeja tingkat nasional sangatlah patut dicontoh. Banyak sekali keunggulan dalam film ini. Ide dan konsep cerita, kutipan, lagu tema, dan kata-kata dalam film ini sangatlah bagus. Penekanan sikap tokoh dan pemeranannya mampu membawa penonton untuk tertawa, bersedih, dan juga bergembira. Cerita yang tidak muluk-muluk tetapi juga tidak monoton. Ada satu kutipan yang sangat bagus dalam film ini:

Our deepest fear is not that we are inadequate

Our deepest fear is that we are powerful beyond measure

We ask ourselves, “Who am I to be brilliant, gorgeous, talented, and fabulous?”

Actually, who are you not to be?

Your playing small doesn’t serve the world

We were born to make manifest the glory of God that is within us

And as we let our own light shine

We unconsciously give other people permission to do the same

Saya pikir apa yang ingin disampaikan oleh kutipan ini adalah bahwa Anda tidak perlu takut pada diri sendiri. Jangan takut pada apa yang tidak dapat Anda lakukan. Untuk melakukan yang terbaik, Anda harus percaya diri. Dan mari bertindak tanpa sombong karena ingin dipuji. Karena dengan begitu, kita membiarkan orang lain mendahului kita.

Lagu – lagu dalam film ini tidak hanya artistik. Tapi kata-katanya memiliki makna yang sangat dalam. Misalnya lagu ini :  

Wake up everybody

No more sleeping in bed

No more bacward thinking

Time to thinking ahead

World has changed so greatly

From what is it should be

Wake up all teachers

Time to teach a new ways

May be then they’ll listen

To what have you say

They’re the first to coming up

And the world is in their hands

When you teach the children

Teach them as best as you can

Lagu ini memberitahu kita bahwa sekarang bukanlah waktunya untuk bermalas – malasan, ini saatnya untuk berpikir ke depan. Karena jika Anda tetap malas, Anda tidak akan bisa berkembang di dunia yang selalu berubah ini. Guru diharapkan mengajar dengan cara baru yang tidak monoton. Misalnya belajar sambil bermain. Mungkin dengan begitu mereka akan memahami pelajaran yang diajarkan. Guru harus mendidik siswanya dengan sebaik mungkin. Karena mereka adalah generasi penerus dan dunia ada di tangan mereka. Dan tanpa guru yang baik, dunia bisa binasa. Berikut beberapa kutipan lagu lainnya yang tidak kalah bagus :

Behind all your tears

There is smile

There is smile

Behind all rain

There is sunshine

Miles and miles

Oh everything, everything

Your mean everything

Everything to me

Maksud dari lagu ini adalah bahwa setelah ada kesedihan pasti ada kesenangan yang menggantikannya, Ini sesuai dengan Al-Quran surat Al-Insyirah ayat 5-6. Maka janganlah kita selalu bersedih, kita harus percaya bahwa kesenangan pasti akan datang pada waktunya.

Film yang bergenre remaja ini sangat bermanfaat ditonton oleh semua kalangan, baik guru, orangtua, maupun murid. Untuk guru, jelas dalam salah satu lagu tema di film ini mengarahkan bagaimana menjadi guru yang baik. Cara Dr. Larabee melatih Akeelah juga dapat dijadikan contoh yang bisa ditiru oleh para guru dalam mengajar muridnya. Untuk orangtua, sikap keras yang dilakukan ayah Dylan dalam mendidik Dylan menjadi contoh yang jangan sampai kita tiru. Itu hanya akan membuatnya menjadi anak yang angkuh, dingin. dan sombong. Namun jangan juga terlalu protektif, karena seorang anak akan tersiksa atas ketidak bebasannya. Untuk murid, tekad Akeelah dalam mengejar mimpinya dengan latihan yang terus menerus menjadi contoh yang bagus untuk murid-murid. Karena orang sepintar apapun, tanpa latihan yang rutin semuanya akan menjadi sia-sia.

You know that feeling where everything still is right? Where you don’t have the way about tomorrow or yesterday, but you feel safe and know you doing the best you can.

There is a word that feeling.

It’s called love

L-O-V-E

 

Penulis: Magfirah Amin (PBI-B 2020)