Kuliah sambil bekerja tidak lantas
membuat Totok Gunawan mengesampingkan urusan kuliah.
Mahasiswa kelas A angkatan 2019 ini
ternyata bisa menyelesaikan studi dengan predikat cum laude, bahkan
menjadi wisudawan terbaik Program Studi (Prodi) Pendidikan
Bahasa Inggris (PBI) pada Wisuda Angkatan 101 UIN Alauddin Makassar yang
dilaksanakan di Gedung Auditorium Makassar pada hari Rabu, 29 November 2023.
Totok Gunawan, S.Pd. lahir di Magetan,
Jawa Timur 21 Juni 1999.
Ia merupakan penerima dua beasiswa
ternama, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP)-Kuliah dan beasiswa tahfidz.
Sejak 2018, Totok, sapaan akrabnya,
telah mulai bekerja, bahkan di dua tempat sekaligus, yakni sebagai Guru Madrasah
Tsanawiyah (MTs) SA Darul Abrar (hingga 2020) dan menjadi bendahara Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Darul Abrar (hingga Sekarang).
Ia juga menjadi anggota Hubungan
Masyarakat (Humas) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone mulai
tahun 2021 sampai sekarang.
Saat ini, ia juga bekerja sebagai
Barista di salah satu kedai kopi terbesar di Indonesia.
Totok menyelesaikan studinya dengan melakukan
penelitian yang berjudul The Implementation of Integrating Islamic Values
into the Development of Greeting Card Unit of the Eight Grade Student at
Madrasah Tsanawiyah Madani Pao Pao.
Meskipun bekerja dan kuliah, ia tetap
meluangkan waktu untuk berorganisasi.
Sejak kuliah ia aktif bergabung di Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Racana Al-Maida di UIN Alauddin Makassar.
Dalam bidang akademik, ia juga terpilih
menjadi pemakalah dalam event berskala internasional, yakni Community
Engagement Ideas and Practices with Academic of Language Studies, University
Teknology MARA, Cawangan, Johor, Malaysia pada bulan Desember tahun 2022.
Totok menyebutkan bahwa ia memiliki motivasi
yang besar untuk kuliah sambil bekerja karena tidak ingin menyusahkan ibunya
yang telah ditinggal wafat oleh mendiang ayah sejak ia masih kecil.
“Saya besar dari seorang ibu yang
berstatus single parent, saya tidak lagi ingin menyusahkan beliau.” Ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa bisa kuliah dengan
hasil jerih payah sendiri serta tidak lagi membebani orang tua akan terasa
lebih nikmat, bahkan dapat menjadi suatau kebanggaan tersendiri.
Ia mengakui bahwa bisa kerja sembari
kuliah itu sulit.
Ia pun membagikan tips bagaimana ia bisa
menjalani kedua hal tersebut secara bersamaan.
Pertama, memiliki motivasi yang kuat.
Kedua, mengatur waktu sebaik mungkin.
Ketiga, memiliki kepercayaan mengenai
kehendak Allah. Ia yakin jika Allah memberikan kesempatan kuliah sambil kerja,
berati ia dianggap mampu untuk bisa menjalaninya.
“Tinggal saya bagaimana memaksimalkan
kesempatan tersebut,” lanjutnya.
Totok telah membuktikan bahwa sambil bekerja,
bahkan pada lebih dari satu tempat, tidak menghalangi seorang mahasiswa untuk
tetap berprestasi.
Penulis : Multazam Abubakar