Jeneponto – Dua dosen dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar mendapat kepercayaan sebagai Dewan Juri dalam Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten Jeneponto Tahun 2025.
Kegiatan visitasi dan
penilaian lapangan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Kamis-Jumat, 12–13
Juni 2025, dengan mengunjungi enam perpustakaan desa yang menjadi peserta
lomba. Kedua dosen tersebut adalah Saenal Abidin, S.I.P., M.Hum. (Sekretaris
Jurusan Ilmu Perpustakaan) dan Ramadayanti, S.I.P., M.Hum. (Dosen Jurusan Ilmu
Perpustakaan), yang telah memiliki pengalaman dan kompetensi dalam pengembangan
dan evaluasi perpustakaan berbasis masyarakat.
Lomba ini merupakan
bagian dari kegiatan yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
Tahun Anggaran 2025, dalam rangka mendukung pengembangan program perpustakaan
daerah di Kabupaten Jeneponto.
Sebelum tahapan penilaian
lapangan, sosialisasi lomba telah dilaksanakan terlebih dahulu untuk menjangkau
seluruh perpustakaan desa dan kelurahan di Kabupaten Jeneponto, guna memberikan
kesempatan partisipasi yang merata dan inklusif.
Kriteria penilaian
meliputi berbagai aspek penting seperti koleksi dan layanan, manajemen
perpustakaan, peran perpustakaan dalam masyarakat, inovasi kegiatan literasi,
hingga pemanfaatan teknologi informasi. Dalam setiap kunjungan, tim juri
melakukan observasi langsung, wawancara dengan pengelola, serta meninjau
dokumentasi dan fasilitas perpustakaan.
Setelah proses visitasi
selesai, Dewan Juri melakukan rapat pleno untuk merampungkan hasil penilaian
dan menetapkan juara lomba perpustakaan desa/kelurahan terbaik tingkat
Kabupaten Jeneponto tahun 2025.
Saenal Abidin
menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan
peran perpustakaan desa sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.
“Lomba ini bukan hanya
tentang kompetisi, tetapi juga sebagai pemicu semangat pengelola perpustakaan
desa untuk terus berinovasi dan menjadi garda terdepan dalam pembangunan
literasi di wilayah masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu,
Ramadayanti menambahkan bahwa kehadiran perpustakaan yang aktif dan dinamis
akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan dan budaya baca
masyarakat pedesaan.
Lomba ini menjadi bukti
nyata komitmen pemerintah daerah Jeneponto dalam membangun budaya literasi dari
tingkat akar rumput, dengan dukungan kolaboratif antara akademisi, pengelola
perpustakaan, dan masyarakat.