Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali
melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Kegiatan PkM tersebut diadakan pada hari Sabtu-Ahad, 22-23 Oktober 2022 di
Pulau Lanjukang, pulau terluar Makassar yang ditempuh sekitar 2-3 jam menggunakan
perahu nelayan dari Pelabuhan Paotere.
Pada kegiatan ini, Prodi PBI UIN Alauddin Makassar berkolaborasi dengan
Serikat Pekerja Sucofindo (SPS) Cabang Makassar yang merupakan salah satu Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa inspeksi, pengujian,
sertifikasi, pelatihan dan konsultasi.
Kegiatan ini akan mengusung tema “Mengintegrasikan Kegiatan Pengabdian
Masyarakat dalam Proses Pembelajaran” pada mata kuliah Teaching English as a Foreign Language (TEFL).
Tim pengabdi dari PBI yakni Haerul
Akbar yang juga merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PBI, Muhammad
Wahyu Ramadhan dan Andi Dwi Putra Ramadhan yang berasal dari kelas B akan
angkatan 2021 serta akan dipimpin oleh
salah satu dosen, Muhammad Syahruddin Nawir, S.Pd., M.Hum..
Pada kegiatan ini, rombongan Serikat
Pekerja Sucofindo (SPS) Cabang Makassar melaksanakan bakti sosial dalam bentuk
membangikan sembako kepada penduduk Pulau Lanjukang, sedangkan tim PBI mengajar
bahasa Inggris kepada anak usia sekolah pada pulau tersebut.
Pada
saat di lokasi, kegiatan belajar tersebut tidak hanya diikuti oleh anak kecil
saja, tetapi juga orang dewasa usia 20-30 tahun, bahkan beberapa penduduk
lanjut usia, salah satunya berumur 80 tahun, juga antusias ikut belajar.
Mereka
diajarkan beberapa materi bahasa Inggris, seperti bagian tubuh, angka, warna
dan gerakan tubuh.
Pulau
Lanjukang terletak 40 kilometer dari kota Makassar.
Hanya
terdapat 15 rumah pada pulau tersebut dan tidak ada sekolah formal.
Anak-anak
yang ada di situ didaftarkan sebagai siswa pada sekolah formal yang ada di
pulau seberang, tetapi pada kenyataannya mereka tetap belajar di Pulau
Lanjukang.
Pulau Lanjukang memiliki sekolah darurat tapi
kondisinya sangat memprihatinkan sehingga anak-anak belajar di rumah salah
seorang warga yang menjadi relawan guru.
Keterbatasan
fasilitas dan lokasi yang terpencil tidak menyurutkan semangat penduduk Pulau Lanjukang.
Hal ini terlihat dari antusiasme mereka mengikuti kegiatan belajar yang
dilakukan oleh tim PBI. Kegiatan belajar yang awalnya ditujukan untuk
anak-anak, ternyata juga diikuti oleh orang dewasa dan beberapa penduduk lanjut
usia.
Penulis: Multazam Abubakar