Delapan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar melakukan kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP 1) di MAN 2 Kota Makassar selama 14 hari sejak Senin (13/2) sampai Senin (27/2).
Kedelapan mahasiswa tersebut adalah Nurkhalik Anang Fawwaz, Muhammad Taufiq NH, Siti Aisyah Masnur, Muhammad Kenzul Muttaqin, Nur Ilmi Hana Ping, Nurhikmah Wahdania, Andi Yana Fitrah. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing, yaitu Drs. Moh. Wayong, M.Ed.M., Ph.D
Hj. Darmawati, S.Ag., M.Pd selaku kepala madrasah menyampaikan bahwa pihak sekolah menyambut baik atas kepercayaan dari pihak kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang menyerahkan mahasiswa untuk menimba ilmu dan pengalaman di MAN 2 Kota Makassar.
Selain itu, salah satu mahasiswa PBI, Nurkhalik Anang Fawwaz, menyatakan bahwa kegiatan PLP 1 ini terbagi ke dalam beberapa tahap, yaitu tahap pertama Senin (13/2) merupakan tahap orientasi mahasiswa PLP 1. Tahap kedua sejak Senin (20/2) sampai Rabu (22/2) merupakan tahap observasi persekolahan tentang manajemen, kesiswaan, sarana prasarana dan kurikulum . Tahap ketiga, Jumat (24/2) melakukan observasi di kelas dan luar kelas.
“Orientasinya seharusnya dilakukan pada tanggal 13, namun masalah cuaca buruk di kota Makassar yang mengharuskan pihak MAN 2 Kota Makassar melakukan kegiatan pembelajaran secara online. Jadi semua mahasiswa yang observasi di MAN 2 Kota Makassar baru bisa melaksanakan observasi pada tanggal 20,” jelasnya.
Kesan dan Pengalaman Menarik
Nurhikmah Wahdania, Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) menjadi salah satu mahasiswa yang ikut dalam kegiatan PLP 1 ini. Wahda bersama teman-teman yang juga tergabung ke dalam satu kelompok mengamati proses pembelajaran di kelas, media pembelajaran yang digunakan, serta metode yang digunakan oleh guru di dalam kelas agar pembelajaran bisa berjalan dengan efektif. Selain itu, mereka juga melakukan beberapa observasi lainnya dalam hal manajemen sekolah, struktur sekolah, serta melakukan observasi di bidang kurikulum sekolah.
Wahda mengungkapkan bahwa ia merasa senang berada di sekolah ini, “Perasaannya senang. Karena kan ini pertama kali kita ke sekolah bukan sebagai siswa tapi kita melakukan observasi di sekolah, apalagi setelah mengetahui sekolah yang saya observasi ini merupakan MAN 2 Model, itu saya excited sekali.”
“Karena katanya sekolahnya bagus, kemudian sudah berbasis digital. Selain itu, setibanya di sana saya pun suka sama suasana sekolahnya, siswa di sana pun sangat ramah terhadap kami,” tambahnya.
Pengalaman lain juga diceritakan oleh, Nurkhalik Anang Fawwaz, salah satu Mahasiswa PBI yang juga melakukan kegiatan PLP 1 di MAN 2 Kota Makassar.
“Meskipun lokasi penempatan observasi saya sangat jauh dari tempat tinggal saya, di satu sisi saya merasa senang karena MAN 2 Kota Makassar adalah salah satu sekolah model berbasis digital yang di mana kalua saya observasi di sana otomatis saya akan mendapatkan banyak ilmu dan informasi dari sekolah unggulan tersebut,” cerita Fawwaz penuh semangat.
Fawwaz pun menceritakan kesan positif yang ia dapatkan di sekolah MAN 2 Kota Makassar. “MAN 2 Kota Makassar selalu melaksanakan tadarus Al-Qur’an setiap pagi dan salat berjamaah setiap ashar dan dzuhur di sekolah.”
Berdasarkan pengamatan yang ia lakukan bersama teman-temannya, para staf dan pegawai serta siswa sangat disiplin dan menghargai waktu dan juga pihak sekolah menyediakan banyak fasilitas yang bisa membantu proses pembelajaran di kelas.
“Semua staf, pegawai, dan siswa mereka harus masuk di sekolah pada pukul 06.30 pada pagi hari. Selain itu, setelah melakukan observasi, saya melihat cara guru mengajar juga professional karena mereka menggunakan beberapa media pembelajaran seperti laptop dan LCD juga menggunakan metode mengajar yang cukup menyenangkan hingga membuat siswa have fun dan tidak mudah merasa bosan,” ungkapnya.
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan PLP 1 ini, mahasiswa memperoleh banyak sekali pengalaman dan manfaat yang bisa dirasakan. Menurut Wahda, ia merasakan banyak manfaat yang diterima dari kegiatan ini terutama bagi dirinya yang merupakan seorang calon guru di masa depan.
“Saya jadi tahu dan mengerti bagaimana susahnya menjadi guru, bagaimana mengatasi siswa di kelas, mengetahui karakteristik dan kemampuan siswa, juga saya menjadi lebih mengenal beberapa sistem dan struktur yang ada di sekolah,” ujarnya.
Penulis: Fadya Faradiba (PBI-A 2020)