Dosen dan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FTK UIN Alauddin Makassar Ikuti FGD Puskaistek

  • 03 Oktober 2024
  • 10:50 WITA
  • Administrator
  • Berita

Sejumlah dosen dan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar mengikuti Focus Group Discussion (FGD) Implementasi Integrasi Interkoneksi Islam, sains dan Teknologi berbasis Moderasi Beragama yang dilaksanakan oleh Pusat Kajian Islam, Sains dan Teknologi (Puskaistek) berkolaborasi dengan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar.

Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Kamis, 3 Oktober 2024 bertempat di Gedung PPG Kampus 3 UIN Alauddin Makassar.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala LP2M, Dr. Rosmini Amin, M.Th.I., Kepala Puskaistek, Prof. Dr. Drs. H. Supardin, M.H.I., Dekan FTK, Dr. H. Andi Achruh, M.Pd.I, para Wakil Dekan, Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam lingkup Fakultas Tarbiyah dan Keguruan.

Dalam sambutannya, Dekan FTK, Dr. H. Andi Achruh, M.Pd.I., mengingatkan pentingnya pembahasan mengenai  moderasi beragama.

“Perbedaan pasti ada tapi berbeda pendapat bukanlah sebuah masalah,” ujar Kepala P2B periode 2019-2023 UIN Alauddin ini.

Selanjutnya Kepala LP2M, Dr. Rosmini Amin, M.Th.I. menyebutkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini, yaitu merumuskan pedoman integrasi moderasi beragama dalam ilmu pengetahuan.


Kegiatan ini dimoderatori oleh Wakil Dekan Dr. Muhammad Rapi, M.Pd. dan menghadirkan dua narasumber, yaitu Dr. Syamsurijal, S.Ag., M.Si yang merupakan peneliti pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN ) dan Dr. Ahmad Afif, S.Ag., M.Si. dari selaku dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar.

Dalam materinya, Dr. Syamsurijal membahas mengenai penguatan nilai moderasi beragama dalam pendidikan sains dan teknologi berbasis Islam.

Alumni IAIN Alauddin tersebut menyebutkan bahwa relevansi moderasi beragama dalam pendidikan sains dan teknologi modern adalah membangun keseimbangan antara pentingnya berbagai ilmu dan teknologi dan bagaimana meletakkan agama dalam konteks keilmuan tersebut.

Beliau juga menjelaskan cara moderasi beragama dalam kurikulum sains, yaitu dengan integrasi nilai moderasi beragama dalam mata pelajaran sains dan teknologi serta mengajarkan etika sains sesuai ajaran moderasi Islam.

Selanjutnya, Dr. Ahmad Afif membahas mengenai kolaborasi implementasi moderasi beragama dalam pendidikan.

Indikator moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan dan penerimaan terhadap tradisi.

Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Islam tersebut juga memaparkan strategi implementasi moderasi beragama, yaitu penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama jalan tengah, penguatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama, penyelarasan relasi agama dan budaya, peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama serta penguatan ekonomi dan sumber daya keagamaan.


Peserta FGD kemudian diminta untuk menyebutkan bentuk integrasi impelemenasi moderasi beragama sesuai dengan peran masing-masing, baik sebagai pimpinan, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada moderator dan narasumber serta berfoto bersama.

 

 

Penulis: Multazam Abubakar