Kabar baik kembali
datang dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Alauddin Makassar.
Salah satu
mahasiswanya, Qintan Ghefira Noor Zahiyyah, berhasil merah Juara 1 lomba story
telling tingkat internasional dalam ajang Tarbiyah Championship 2025
yang dilaksanakan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Hal ini diketahui dari keputusan Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Nomor 1124 Tahun 2025 mengenai Pemenang
Lomba International Tarbiyah Championship Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Tahun 2025 pada hari Kamis, 13 Agustus 2025.
Kegiatan yang
mengusung tema “Tarbiyah Menyatukan Prestasi, Nilai dan Kreativitas” ini
berlangsung sejak Senin, 4 Agustus hingga 14 Agustus 2025.
Mahasiswa semester 2 tersebut membawakan cerita mengenai Datu’
Museng dan Maipa Deapati yang dikenal dengan kisah cinta abadi dari tanah
Makassar.
Dengan mengenakan baju bodo berwarna merah, mahasiswa semester 2
tersebut dengan apik mengisahkan perjuangan Datu’ Museng dan Maipa Deapati yang
berakhir tragis.
Dengan penampilan yang memukau dan kemampuan menyampaikan cerita
secara ekspresif dan komunikatif, ia berhasil menarik perhatian para juri dan
keluar sebagai yang terbaik di antara para peserta lainnya.
Qintan, sapaan akrabnya, mengaku tidak menyangka dapat keluar
sebagai pemenang pada lomba ini.
“Berhasil mendapatkan juara 1 tentunya menjadi suatu hal yang cukup
mengejutkan bagi saya terlebih lagi di
ajang berskala internasional, ini bukanlah hal yang pernah benar-benar saya
bayangkan sebelumnya. Sejak awal, saya memang memiliki sedikit feeling dan
harapan untuk menang, namun rasa insecure dan kekhawatiran terhadap
hasil akhir tetap ada, terlebih lagi mengingat persaingannya di tingkat
internasional yang tentu membawa tekanan tersendiri. Saat tampil, saya berusaha
menampilkan sikap percaya diri, meskipun di dalam hati rasa gugup pastinya tetap
ada. Di momen ini pula sebenarnya saya belajar bahwa rasa gugup & tidak
percaya diri tidak seharusnya menjadi penghalang untuk memberikan our best
performance.,” ujarnya.
Ia mengaku persiapannya cukup singkat untuk mengikuti lomba ini.
“Informasi lomba itu saya dapatkan H-5 sebelum batas pengumpulan
karya, sementara konsep dan materi sama sekali belum disiapkan. Bahkan sempat
ragu untuk ikut, namun saya melihat ini sebagai kesempatan untuk keluar dari
zona nyaman. Dalam waktu yang terbatas tersebut, saya memutuskan untuk
memberikan effort lebih,” ujarnya.
Ia mulai melakukan riset dengan menonton wawancara dan membaca
berbagai artikel dan sumber tentang legenda Datu’ Museng dan Maipa Deapati,
kemudian berusaha membungkus kisah mereka dalam story telling bahasa Inggris.
“Saya berusaha memahami latar dan jiwa tokoh tersebut agar dapat
membawakan cerita dengan penuh penghayatan walaupun hal tersebut disampaikan
berbeda dari bahasa yang sebenarnya digunakan dalam kisah tersebut,” tutupnya.
Penampilan Story telling tersebut direkam dan videonya kemudian
di-upload ke YouTube untuk dikirim ke panitia untuk bahan penilaian.
Adapun tempat kedua diraih oleh Nadia Syakirah dari UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi dan juara tiga ditempati oleh Widiya Hafizah Lubis yang
juga dari UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.