Cara Meningkatkan “Speaking Skill” dengan Metode “Role Playing”

  • 14 Maret 2023
  • 09:25 WITA
  • Administrator
  • Berita

Bahasa Inggris adalah bahasa komunikasi Internasional. Di Indonesia, bahasa Inggris diajarkan sebagai mata pelajaran wajib di pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Belajar bahasa Inggris adalah belajar empat keterampilan bahasa: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Berbicara bahasa Inggris adalah keterampilan komunikasi lisan dan tulisan. Di dunia global saat ini, belajar bahasa Inggris tidak bisa dihindari. Guru bertindak sebagai pengawas memainkan peran penting dalam kemampuan bahasa Inggris siswa mereka. Terutama guru bahasa Inggris yang berpengalaman. Saat ini para guru khususnya guru bahasa Inggris dihadapkan pada kenyataan bahwa motivasi siswa untuk berbicara bahasa Inggris sangat rendah. Dan bagi guru bahasa Inggris, tantangannya adalah mengajak siswa untuk “berbicara” melalui berbagai metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Bagi orang bukan penutur asli, sering menemui kesulitan melafalkan setiap kata dan ungkapan dalam bahasa Inggris. Dari empat keterampilan berbahasa yang tersebut di atas keterampilan speaking adalah keterampilan yang fading tidak disukai oleh siswa karena beberapa alasan. Bisa jadi karena siswa tersebut merasa takut melakukan kesalahan ketika berbicara, atau malu dengan teman- temannya dan ada pula yang tidak memiliki perbendaharaan kosakata yang baik.

Di sini penulis mencoba mencari solusi yang sepertinya cocok untuk mengatasi kesulitan kemampuan berbahasa. Sehingga siswa tidak lagi mengalami kesulitan besar berkomunikasi dengan teman-temannya dalam bahasa Inggris. Demikian pula lawan bicara dapat dengan mudah memahami isi pesan yang disampaikan. Menurut Nuraen (2002), tuturan adalah penyampaian informasi dari pembicara kepada pendengar, yang tujuannya adalah untuk mengubah sikap dan keterampilan pendengar berdasarkan informasi yang diterima.

Untuk mengatasi keadaan tersebut, penulis menggunakan metode yang tepat dan menyenangkan di dalam kelas untuk membangun rasa percaya diri mereka dalam berbicara bahasa Inggris. Penulis mencoba menggunakan metode bermain peran dari Husein Ahmad (Hidayati, 2004:93) Bermain peran adalah suatu bentuk permainan edukatif yang menjelaskan peran, sikap, perilaku, dan nilai dengan tujuan untuk mengalami perasaan, cara pandang, dan cara berpikir orang lain. Metode role play diterapkan pada individu siswa yang memerankan tokoh dalam drama ini. Dalam hal ini kita dapat menggunakan teks dialog untuk bermain peran di dalam kelas, tetapi seolah-olah berada di luar kelas. Sehingga membutuhkan banyak imajinasi.

Menurut Mulyasa (2005), ada tujuh tahapan dalam pelaksanaan pembelajaran bermain peran. Langkah pertama memilih masalah, langkah kedua memilih peran, langkah ketiga menyiapkan langkah-langkah memainkan peran, langkah keempat menyiapkan pengamat, langkah kelima langkah karakteristik, langkah keenam diskusi dan langkah evaluasi, dan langkah terakhir adalah menarik kesimpulan. Kecakapan bahasa Inggris dapat diukur dengan pengucapan, kosa kata, kelancaran dan metrik konten yang dikembangkan oleh guru berdasarkan situasi dan keadaan masing-masing kelas.

Setelah menerapkan metode bermain peran. Siswa menjadi lebih aktif dalam melatih keterampilan berbicara dan secara alami memperluas pengalaman mereka. Karena para siswa memiliki pengalaman berbicara bahasa Inggris dan mereka tidak lagi takut berbicara bahasa Inggris karena mereka sudah memiliki kosa kata yang cukup baik.

 

Penulis : Fadhilah azis (PBI B Angkatan 2020)