Bulukumba adalah kabupaten di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan indahnya panorama bibir pantai yang berbalut pasir putih dan juga sebagai sentra pembuatan kapal pinisi. Berjarak sekitar 150 km atau memakan sekitar 5 jam perjalanan dari kota Makassar itu setara dengan suguhan objek wisata yang siap memanjakan mata kalian. Pasalnya wilayah yang dijuluki Bumi Panrita Lopa ini menyimpan banyak kepingan surga yang belum banyak terekspos oleh khalayak luas.
Oleh karena itu, jika kalian punya rencana liburan di Bulukumba, berikut beberapa rekomendasi destinasi wisata yang wajib masuk dalam daftar perjalanan kalian.
1. Wisata Pantai Pasir Putih Bulukumba.
Pantai yang paling legendaris tentu saja disematkan pada Tanjung Bira. Pantai yang awalnya bernama Pantai Kapongkolang ini telah menampung puluhan juta wisatawan sejak dibuka pertama kali tahun 1987. Selain Tanjung Bira, Bulukumba juga menyimpan banyak pantai pusir putih lainnya yang tentu tak kalah cantiknya, diantaranya;
Ø Pantai Bara
Ø Pantai Pusahelu
Ø Pantai Kasuso
Ø Pantai Mandala Ria
Ø Pantai Samboang
Ø Pantai Panrang Luhu
Ø Pantai Lemo-Lemo
Ø Pantai Marumasa
Ø Pantai Ujung Tiro
Ø Pantai Pulau Liukang Loe
Ø Tebing Appalarang
Ø Titik Nol Bulukumba.
2. Wisata Adat Suku Kajang Ammatoa yang Khas Pakaian Serba Hitam dan Kekuatan Ilmu Sihir (Doti)
Bulukumba adalah daerah yang juga terkenal dengan eksistensi suku Kajang, yakni suku yang masih mempertahankan kemurnian ajaran leluhur mereka selama ratusan tahun. Secara geografis, tempat tinggal suku kajang terbagi kedalam dua wilayah yakni Kajang Dalam (ilalang embayya) dan Kajang Luar (Pantarang embayya).
Untuk wilayah yang masih murni menjaga warisan leluhurnya adalah Kajang Dalam. Tidak ada listrik, alat komunikasi modern, jalan beraspal, dan juga penggunaan sendal. Hukum yang berlaku juga masih menggunakan hukum adat, yang mana tatkala ada persoalan akan diselesaikan oleh pemimpin adat (Ammatoa) dan menerapkan Pasang ri Kajang sebagai sumber hukum dan pedoman hidup.
3. Wisata Bahari Kapal Pinisi, Kapal Legendaris Pelaut Bugis-Makassar
Kapal layar asal Bulukumba ini dikenal karena kemampuannya telah teruji mengarungi samudera. Selain itu, proses pembuatannya yang masih melibatkan berbagai proses ritual adat dan nyaris seluruhnya dikerjakan secara manual menambah nilai keunikan kapal ini.
Kapal pinisi ini berlayar dari Makassar ke Jakarta. Kemudian, dari Jakarta melewati Bitung, Sangihe Talaud (Sulut) dan Filipina.Dari posisi Honolulu (Hawaii), terus ke Vancouver dan San Diego Amerika Serikat. Pelayaran ditempuh selama 69 hari.
4. Wisata Makam Dato’ Tiro, Salah Satu Penyebar Islam di Sulawesi
Dato ri Tiro atau Syeikh Khatib Bungsu adalah satu dari 3 serangkai penyebar islam di daratan Sulawesi. Ia adalah ulama asal Minangkabau yang diutus oleh Kerajaan Aceh pada tahun 1603 M. Dato ri Tiro yang terkenal dengan ilmu tasawufnya mampu menyelaraskan ajaran islam dengan keyakinan masyarakat pra-Islam di Kerajaan Tiro yang kental dengan kebatinan dan sihir. Orang yang pertama diislamkan adalah Raja kelima Kerajaan Tiro, La Unru Daeng Biasa (Hamid. 1982).
Dato Tiro berangkat ke Sulawesi Selatan bersama 2 sahabatnya yakni Dato’ Patimang atau Syeikh Sulaeman yang ditugaskan ke Kerajaan Luwuk dan Dato Ri Bandang atau Syeikh Abdul Makmur yang bertugas ke Kerajaan Gowa-Tallo. Konon Dato Tiro menggoreskan tongkatnya di tanah dan memancarkan mata air yang jernih dan tidak pernah kering hingga saat ini. Lokasi itu kini dijadikan objek wisata permandian Hila-Hila dan bagi sebagian orang mendapatkan kesembuhan dan keberkahan setelah mandi di kolam tersebut.
Penulis: Lala Amelia Putri/20400120050/PBI B